Ways to earn

Signup
1.000 Points
Place an order
1 Point for every Rp100 spent
Celebrate a birthday
1.500 Points
Join now
Already have an account? Sign in
Whatsapp
Chat Us Whatsapp

By Theresia Octaviana Butar Butar

 

Inspirasi desain hunian

Source: Pinterest

 

Pernahkah kamu mendengar istilah ‘Rumah Tumbuh’? Dilansir dari archdaily.com, rumah tumbuh adalah rumah yang dibangun dalam beberapa tahap pembangunan. Hal ini biasanya didasarkan pada dana yang belum mencukupi untuk membeli hunian siap huni dari developer atau membangun dalam satu tahap sekaligus.

Tren rumah tumbuh sebetulnya sudah cukup lama marak di kalangan pasangan muda atau para milenial. Pasalnya, kalangan ini perlu menyiasati keterbatasan dana demi memiliki hunian ideal. Dengan rumah tumbuh, hunian ideal bahkan hunian impian bisa dicapai meskipun dalam beberapa tahap pembangunan.

Rumah tumbuh memiliki dua tipe, diantaranya rumah tumbuh vertikal dan horizontal. Rumah tumbuh vertikal tentu lebih praktis bagi kamu yang memiliki lahan yang tidak terlalu luas. Namun, hal yang benar-benar harus kamu perhatikan adalah fondasi. Dilansir dari interiordesign.id, fondasi untuk rumah tumbuh vertikal harus sangat kuat dan benar-benar diperhitungkan, mulai dari struktur, kolom, sampai balok-balok penunjang.

Memperhitungkan struktur fondasi di tahap awal menjadi poin utama untuk kamu yang ingin membangun rumah tumbuh vertikal. Pasalnya, ketika kamu akan melanjutkan tahapan pembangunan ke lantai dua dan seterusnya, kamu tidak lagi perlu khawatir dengan kekuatan fondasi karena terlebih dahulu telah dipersiapkan.

 

Inspirasi desain hunian vertikal

Source: Pinterest

 

Selanjutnya, rumah tumbuh horizontal seringkali menjadi pilihan bagi kamu yang memiliki lahan yang cukup luas. Tahapan pembangunan rumah tumbuh horizontal relatif lebih mudah dan cepat daripada rumah vertikal karena tidak membutuhkan struktur bangunan yang sangat kuat. Meskipun begitu, kamu juga harus mempertimbangkan denah antara satu tahap dan tahap lainnya agar berkesinambungan.

 

Inspirasi desain hunian horizontal

Source: Pinterest

 

Nah, setelah selesai dengan konsep rumah tumbuh yang kamu impikan, kamu hanya tinggal menganggarkan biaya pembangunannya. Dalam hal penganggaran biaya, kamu perlu ekstrahati-hati. Jangan sampai niat menyiasati dana yang terbatas, justru malah mengeluarkan dana yang lebih besar dari pembelian rumah dari developer atau pembangunan rumah satu tahap.

Langkah sederhana yang bisa kamu lakukan, bagi dalam beberapa tahap pembangunan sesuai dengan skala prioritas dan dana yang tersedia. Buat rancangan anggaran belanja mendetail untuk mengetahui dan mempersiapkan dana yang diperlukan mulai dari material bangunan, biaya perombakan, sampai biaya tenaga kerja. Untuk pembangunan tahap kedua dan seterusnya tambahkan 5-10% kenaikan akibat inflasi di rancangan anggaran belanja kamu untuk mengantisipasi kenaikan di tahun-tahun berikutnya.

 

Rumah Gerbong by SA_e Studio

Source: designboom.com

 

Selanjutnya, buat time table seluruh tahapan pembangunan. Jadwalkan waktu ideal untuk setiap tahapan pembangunan untuk mengetahui besaran biaya yang perlu disiapkan untuk membayar tenaga kerja. Dilansir dari dekoruma.com, waktu menjelang akhir musim hujan adalah waktu ideal untuk membangun rumah tumbuh. Pasalnya, hal ini menguntungkan proses konstruksi dalam hal susunan bata untuk dinding yang cepat merekat dan proses finishing juga tidak terhambat.



Rumah Gerbong by SA_e Studio

Source: designboom.com

 

Inspirasi rumah tumbuh juga banyak bisa didapatkan di situs-situs internet baik dalam maupun luar negeri. Misalnya, rumah tumbuh yang kemudian disebut Rumah Gerbong yang berada di Tangerang Selatan, Banten ini bisa dijadikan inspirasi hunian impian kamu. Detail mengenai Rumah Gerbong bisa dilihat pada video di bawah ini. Namun, bila kamu rasa perlu, lakukan konsultasi dengan para ahli, ya!

 

Feature Rumah Tumbuh: Rumah Gerbong by Studio SA_e, Tangerang Selatan, Banten